Dibalik Logo MTQ ke XXX: Menyelipkan Ciri Khas Kaltim (2-Habis)
Tiga desain logo Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) nasional ke XXX dari 3 desainer di 3 provinsi, dipilih sebagai yang terbaik. Pelbagai ciri khas Benua Etam diselipkan dalam beberapa bagian karya mereka.
LOGO yang dibuat Irhas Prasetyo dari Jawa Barat (Jabar), terbagi menjadi 6 bagian. Bila disatukan, bentuknya serupa dengan Talawang –tameng atau perisai Suku Dayak– yang dimaknai sang desainer sebagai perisai kehidupan. Logo ini pula memiliki tagline “Harmonisasi Menggema di Nusantara”.
Bagian pertama dari desain ini adalah Alquran dan rekalnya. Terletak di bawah, bentuk desainnya mewartakan warna kuning sebagai Alquran dan warna hijau sebagai rekalnya. Bagian kedua, ada motif Ulap Doyo –kain tenun milik Suku Dayak Benuaq di Tanjung Isuy, Kutai Barat (Kubar)– yang digurat dengan warna hijau.
Selanjutnya, bentuk 3 titik berwarna kuning yang diartikan sebagai kebahagiaan. Di bagian keempat, ada bentuk Masjid Madinatul Iman yang berada di Kota Balikpapan. Bagian ini teletak di tengah dengan arna hijau. Bagian kelima ada rumah Lamin –rumah adat Suku Dayak– yang direpresentasikan engan arna hijau. Terakhir, bagian keenam, adalah kubah masjid berwarna kuning di bagian paling atas desain.
Logo terbaik berikutnya milik Muhammad Maulajati. Berasal dari Nusa Tenggara Barat (NTB), desainer ini memilih tagline “Mewujudkan Generasi Muda yang Akhlakul Karimah Menuju Nusantara yang Berkeadaban”. Serupa dengan Irhas Prasetyo, logo milik Muhammad Maulajati juga terbagi menjadi 6 bagian. Bagian pertama ada pohon Hayat atau dikenal sebagai pohon kehidupan. Kedua ada bentuk kantor presiden yang berbentuk garuda yang ada di Ibu Kota Negara (IKN).
Ketiga bentuk Alquran. Keempat, bentuk pulau-pulau di Indonesia. Kelima, bintang berjumlah 3 yang diartikan ebagai MTQ ke 30. Keenam, bentuk kubah masjid. Semua bagian desain tersebut diartikan sebagai perlindungan dalam mencapai cita-cita.
Lalu, desain terbaik terakhir yang dipilih adalah milik Abdul Halim, peserta dari Riau. Berbeda dengan Irhas Prasetyo dan Muhammad Maulajati, desainer satu ini lebih simple dalam membagi karyanya. Ada 5 bagian desain yang dibuat Abdul Halim. Dimana saat disatukan, bagian-bagian esain ersebut membentuk lentera yang diartikan sebagai lentera kehidupan.
Bagian pertama desain ini terletak di posisi bawah dengan warna hijau dan kuning yang diartikan sebagai insan Qurani. Bagian kedua ada motif anyaman rotan. Menjadi kerajinan tangan khas Kaltim, bagian ini direpresentasikan dengan warna kuning. Bagian ketiga ada Talawang berwarna hijau dan kuning yang membentang di Sebagian besar desain. Bagian keempat ada bentuk burung garuda berwarna hijau. Berada di tengah desain, bagian ini sepintas serupa dengan kantor presiden di IKN. Terakhir ada bentuk Alquran berwarna kuning yang terbat berada di posisi bagian keempat dari desain ini.
Nah, dari tiga logo terbaik ini, terpilih logo karya Muhammad Maulajati dari NTB sebagai pemenang. “Untuk pertama kalinya, logo MTQ di-launching di Rakernas (Rapat Kerja Nasional, Red.) MTQ,” ucap Sekretaris Daerah (Sekda) Kaltim, Sri Wahyuni, saat jumpa pers Persiapan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) Dalam Rangka Penyelenggaraan MTQ XXX Tahun 2024, pekan lalu, di Ruang Wiek Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kaltim.
Sebagai informasi, logo MTQ Tingkat Nasional XXX 2024 diluncurkan sebelum pembukaan Rakernas Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) di Tangerang, Kamis 9 Mei 2024 lalu. Launching tanda gambar dilakukannya bersama Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas) Islam Kementerian Agama (Kemenag), menandai dimulainya publikasi penyelenggaraan MTQ Nasional di Kaltim.
Launching logo MTQ nasional ke XXX juga ditandai dengan penyerahan Bendera Pataka Logo MTQ nasional ke XXX dari Ketua LPTQ Kaltim, Sri Wahyuni, kepada Ketua LPTQ Nasional, Kamaruddin Amin. Sementara itu, Rakernas dibuka secara resmi oleh Ketua LPTQ Nasional, Kamaruddin Amin, yang juga menjabat sebagai Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam, di Indonesia Convention Exhibition, Bumi Serpong Damai, Tangerang.
Rakernas dihadiri oleh jajaran Pengurus LPTQ provinsi seluruh Indonesia, pengurus LPTQ nasional, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag, Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra), dan Kepala Bdang (Kabid) Bimas Islam pada Kanwil Kemenag se-Indonesia. (fai)